Chat us now!

RAMADHAN OFFER. BUY 2 GET 15% OFF, BUY 3 GET 20% OFF FOR ALL ITEMS - PROMO ENDS 31 MARCH 2024

Asana Free ShippingFree shipping no min order
Asana Secure PaymentSecured Payment


Tahukan kamu ternyata sudah ada terdapat batik sejak zaman tahun 1800-an lho.. Batik yang satu ini tentu unik dari yang lainnya karena bukan terletak di Indonesia melainkan berada di kota London, Inggris. Jangan terkaget-kaget dulu, ayo simak kisah dari Pria yang membawa batik ini keluar ke negeri Britania Raya.

Pada masa awal penjajahan Indonesia tepatnya pada tahun 1811, Pria bernama Sir Stamford Raffles yang merupakan seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masanya datang dan mendarat di pulau Jawa. Selama bertahun-tahun ia memperlajari seluruh keunikan dan keragaman yang dapat ia pelajari dari Pulau Jawa yang ia darati. Mulai dari Bahasa Jawa, bangunannya seperti menrestorasi Candi Borobudur serta beberapa candi lainnya, sampai kepada segala kebudayaan kebudayaan yang ada didalamnya. Sampai akhirnya ia pun menulis sebuah buku berjudul “History of Java” yang saat ini merupakan sebuah karya sejarah yang monumental hingga saat ini.

Di dalam buku Sir Stamford Raffles, ia juga menuliskan tentang terdapat seratus motif batik yang telah ia pernah temukan di bukunya “History of Java”. Ia bahkan menuliskan proses pembuatan batik, cara memakainya dan motifnya.

Nah sayang saja, dari berbagai koleksi yang ia miliki saat ini hanya tinggal tersisa 2 buah. Saat ini kedua batik tersebut dipindahkan dari keluarganya ke Museum of Mankind London pada tahun 1939. Akhirnya ketika sejarah berlanjut pada kembalinya pulau Jawa ke kekuasaan Belanda, Sir Stamford Raffles kemudia pindah ke Bengkulu dan kemudian mendirikan Singapura.

Ternyata asik juga kan cerita sejarah dibalik dari batik yang dapat kita temukan di Museum Mankind London pada saat ini. Terdapat sebuah kisah dimana seorang hebat yang bernama Sir Stamford Raffles telah memperkenalkan dunia tentang Batik dan sejarah Pulau Jawa melalui bukunya yang ia tulis dengan judul “History of Java”.


Source: http://batikindonesia.com/



Comments: 0

No comments

Leave a Reply

Your email address cannot be published. Required fields are marked*