Chat us now!

GET 20% OFF FOR SECOND PRODUCT, ALL ITEMS - PROMO ENDS 30 APRIL 2024

Asana Free ShippingFree shipping no min order
Asana Secure PaymentSecured Payment


Sebagian besar masyarakat sudah memiliki sikap taken for granted bagi batik. “Hanya sebatas pola intrinsik pada kain,” kata mereka. Namun apakah Anda tahu, batik termasuk dalam daftar bergengsi UNESCO Intangible Cultural Heritage? Di balik kemeja yang kita kenakan, ada sepenggal sejarah dan budaya dari Nusantara yang untungnya masih bisa dilestarikan sampai masa kini.

Sekarang, batik kebanyakan dicetak oleh mesin dalam skala yang massal. Seni membatik secara manual umumnya sudah jarang ditemukan. Mereka menggunakan alat yang sama sejak zaman para leluhur. Kira-kira apa alat itu?

1. Canting

Canting (dari Basaha Jawa) inilah yang digunakan pembatik untuk melukiskan desain mereka ke kain. Tinta akan disimpan di nyamplung sebelum dikeluarkan lewat cucuk. Kedua komponen itu terbuat dari tembaga karena konduktivitas panasnya yang tinggi. Sementara gagangnya dari kayu dapat menahan panas dengan baik agar tangan pembatik tidak terluka.

2. Wajan & Kompor

Karena membatik itu proses yang membutuhkan waktu tidak sedikit, tinta harus selalu dalam kondisi panas agar luwes dan tak kaku. Kompor inilah yang menjaga suhu tinta agar tetap bisa dipakai ke kain.

3. Gawangan

Seperti gambar di atas, gawang berguna untuk menyangga kain batik yang dikerjakan oleh para pengrajin. Mereka juga bisa hasil karya mereka sembari melanjutkan pekerjaan di bagian yang belum.


Source: masbidin.net



Comments: 0

No comments

Leave a Reply

Your email address cannot be published. Required fields are marked*